“Wesalah seng penting
niat disek”
Pernah
dengar kalimat seperti itu? Atau pernah mengucapkan hal seperti itu tanpa
disengaja? . Benar, kalimat yang kadang begitu saja terlontar dari kebanyakan
ummat Muslim di negara tercinta kita itu sudah menjadi semacam kebiasaan bagi
seseorang dikala harapannya mulai luntur. Kata yang begitu mudah dilafadzkan
nan diucapkan tapi tak banyak yang tahu, niat itulah yang mendorongnya terus
menggapai usaha, mencapai sebuah kemenangan,dan keberhasilan. Tak banyak yang
sadar akan betapa pentingnya membangun suatu rencana atau usaha dengan niat
niat yang baik, mari kita coba membahas satu hal kecil namun besar ini; Niat
(Sumber:http://quantum-harmony.com/wp/wp- content/uploads/2015/12/Doa.jpg)
“targetku
harus terjual sampai habis!” . sebuah ucapan dalam hati dari seorang pedagang
kaki lima saat memulai harinya dengan harapan. Mungkin ia mengira kalimat yang
terlintas dalam hatinya itu sebuah doa,semangat,ataupun harapan. Namun ia lupa
bahwa kalimat itulah yang dinamakan niat. Dalam salah satu hadits Rasulullah
bersabda yang artinya “ niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya”. Bagaimana
bisa niat mengalahkan amal? Dalam Kitab Anniyah karangan Alhabib Sa’ad
dijelaskan, niat adalah amal hati dan hati lebih mulia dari dari anggota badan
maka niat ( perbuatan hati ) menjadi lebih baik dari perbuatan anggota badan,
hal ini juga karena dengann hanya berniat baik, seseorang sudah mendapat pahala
walaupun tanpa diwujudkan oleh anggota badan, sebaliknya perbuatan anggota badan tanpa adanya niat
tidak akan berdampak apa apa, tidak manfaat, kosong.
Niat
merupakan batu pijakan bagi seseorang untuk menggapai keinginannya, tapi jangan
sampai kita lupa tujuan hidup kita, yang semuanya kembali kepada Allah Sang
Penguasa Alam. Maka itu kita
harus memperbaiki niat dengan meluruskannya
dengan sesuatu yang berguna untuk kehidupan kelak,akhirat. Sebagai contoh kecil
saat kita makan, ketika kita makan tanpa diniati apapun maka kita tak
memperoleh hal ukhrowiyah ( pahala ) namun jika kita cermati, kita coba untuk
berniat : “aku berniat dengan makanan ini,aku bisa kuat menjalani ibadah
kepadaMu ya Robb”. Maka keadaan makan kita saat itu menjadi sebuah ibadah yang
diganjar pahala oleh Allah SWT.
Coba kita
berniat untuk ibadah dalam segala hal yang mubah di kehidupan sehari-hari, saat
menjelang tidur, makan,minum, berbicara, membaca , bahkan hal apapun bila kita
sisipi dengan sepercik niat ibadah, maka jadilah perbuatan itu ibadah. Tak
sulit kan sobat? Contoh lagi, saat kita menulis sebuah artikel kita coba sisipi
niat berdakwah dalam tulisan kita itu, dimulai dari diri sendiri kan?
Mari kita
tengok ulah kaum muslim pada zaman ini, antar muslim bagaikan orang asing,
saling bermusuhan , banyak dari mereka yang malah menjadi pelaku penyebaran hal
negatif khususnya di wilayah internet.
Andakata mereka gunakan keahlian mereka dalam bidang iptek untuk sekedar
memajukan Islam, mengenalkan kepada orang orang diluar Islam sana yang belum
mengenal Islam, sehingga berbondong bondong orang akan masuk Islam.
Coba kita implantasikan
sebuah semangat yang berjudul “ The Power of Niat “ . kita beri apresiasi
dengan niat kita, kita coba gali keridloanNya dengan berniat ibadah di setiap aktivitas
kita, semoga dapat Istiqomah, amin ... Wassalam
Wenakkkk...toriqq....
BalasHapus