santri

santri

Sabtu, 12 Maret 2016

The Power of Niat

Wesalah seng penting niat disek”
Pernah dengar kalimat seperti itu? Atau pernah mengucapkan hal seperti itu tanpa disengaja? . Benar, kalimat yang kadang begitu saja terlontar dari kebanyakan ummat Muslim di negara tercinta kita itu sudah menjadi semacam kebiasaan bagi seseorang dikala harapannya mulai luntur. Kata yang begitu mudah dilafadzkan nan diucapkan tapi tak banyak yang tahu, niat itulah yang mendorongnya terus menggapai usaha, mencapai sebuah kemenangan,dan keberhasilan. Tak banyak yang sadar akan betapa pentingnya membangun suatu rencana atau usaha dengan niat niat yang baik, mari kita coba membahas satu hal kecil namun besar ini; Niat
(Sumber:http://quantum-harmony.com/wp/wp-            content/uploads/2015/12/Doa.jpg)
“targetku harus terjual sampai habis!” . sebuah ucapan dalam hati dari seorang pedagang kaki lima saat memulai harinya dengan harapan. Mungkin ia mengira kalimat yang terlintas dalam hatinya itu sebuah doa,semangat,ataupun harapan. Namun ia lupa bahwa kalimat itulah yang dinamakan niat. Dalam salah satu hadits Rasulullah bersabda yang artinya “ niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya”. Bagaimana bisa niat mengalahkan amal? Dalam Kitab Anniyah karangan Alhabib Sa’ad dijelaskan, niat adalah amal hati dan hati lebih mulia dari dari anggota badan maka niat ( perbuatan hati ) menjadi lebih baik dari perbuatan anggota badan, hal ini juga karena dengann hanya berniat baik, seseorang sudah mendapat pahala walaupun tanpa diwujudkan oleh anggota badan, sebaliknya  perbuatan anggota badan tanpa adanya niat tidak akan berdampak apa apa, tidak manfaat, kosong.
Niat merupakan batu pijakan bagi seseorang untuk menggapai keinginannya, tapi jangan sampai kita lupa tujuan hidup kita, yang semuanya kembali kepada Allah Sang Penguasa Alam. Maka itu kita
 harus memperbaiki niat dengan meluruskannya dengan sesuatu yang berguna untuk kehidupan kelak,akhirat. Sebagai contoh kecil saat kita makan, ketika kita makan tanpa diniati apapun maka kita tak memperoleh hal ukhrowiyah ( pahala ) namun jika kita cermati, kita coba untuk berniat : “aku berniat dengan makanan ini,aku bisa kuat menjalani ibadah kepadaMu ya Robb”. Maka keadaan makan kita saat itu menjadi sebuah ibadah yang diganjar pahala oleh Allah SWT.
Coba kita berniat untuk ibadah dalam segala hal yang mubah di kehidupan sehari-hari, saat menjelang tidur, makan,minum, berbicara, membaca , bahkan hal apapun bila kita sisipi dengan sepercik niat ibadah, maka jadilah perbuatan itu ibadah. Tak sulit kan sobat? Contoh lagi, saat kita menulis sebuah artikel kita coba sisipi niat berdakwah dalam tulisan kita itu, dimulai dari diri sendiri kan?
Mari kita tengok ulah kaum muslim pada zaman ini, antar muslim bagaikan orang asing, saling bermusuhan , banyak dari mereka yang malah menjadi pelaku penyebaran hal negatif khususnya di wilayah internet.  Andakata mereka gunakan keahlian mereka dalam bidang iptek untuk sekedar memajukan Islam, mengenalkan kepada orang orang diluar Islam sana yang belum mengenal Islam, sehingga berbondong bondong orang akan masuk Islam.
Coba kita implantasikan sebuah semangat yang berjudul “ The Power of Niat “ . kita beri apresiasi dengan niat kita, kita coba gali keridloanNya dengan berniat ibadah di setiap aktivitas kita, semoga dapat Istiqomah, amin ... Wassalam


1 komentar: